Rabu, 21 Maret 2012

Memahami Simbolisasi Dalam Al-Qur'an



Dalam Al Quran Allah sering mengemukakan perumpamaan-perumpamaan dalam memberikan petunjuk. Seringkali pesan yang Disampaikan sulit ditangkap, sehingga membutuhkan kajian dan renungan (fikr). Mari kita perhatikan ayat-ayat di bawah ini :
….. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah (QS 22:5).
Allah Swt. dalam Al Quran banyak mengibaratkan :
Tanah/bumi = Qalbu
Hujan/Air = Cahaya Iman
Pohon/Tumbuh-tumbuhan = Ketaqwaan
Dengan bahasa sederhana, ayat di atas dapat diartikan: Allah menumbuhkan ketaqwaan dari qalbu yang mati dengan cahaya iman, dan keluarlah berbagai amal shalih darinya.
Apabila qalbu seseorang baik, maka akan tumbuhlah ketaqwaan dengan izin Allah. Sedangkan qalbu yang buruk akan menyebabkan ketaqwaannya terhadap Allah gersang.
"Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur." (QS 7:58)
Pengibaratan pohon taqwa adalah kalimah thayyibah. Akarnya teguh, cabangnya menjulang ke langit, selalu berbuah tiap musim.
Simbolisasinya sebagai berikut :
Pohon   =  Taqwa
Akar     =  Iman
Buah     =  Ilmu
Nutrisi   =  Amal Shalih
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,
pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat." (QS 14:24-25)
Nabi Saw bersabda, “Iman itu telanjang, pakaiannya taqwa, buahnya adalah ilmu.” (HR. Al Hakim).
Curahan amal shalih yang banyak kepada iman, semakin mengokohkan pohon taqwa. Pohon yang sehat akan menghasilkan buah-buahan (ilmu).
Masih kaitannya dengan ketaqwaan, Allah menjelaskan lagi dengan ayat-ayat perumpamaan
"Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus(misykat), yang di dalamnya ada pelita besar(misbah). Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (kaukaban) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur dan tidak pula di sebelah barat, yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."(QS 24:35)
Penjelasan makna ayat di atas:
Misykat        =  Jasad
Misbah         =  Nafs
Kaukaban     =  Qalbu
Pohon Zaitun =  Taqwa (Iman tambah Amal Shalih)
Minyak         =  Hasil/Buah Ketaqwaan
Api               =  Ruh
Penjelasan gambarnya sebagai berikut :
Pohon tersebut tidak tumbuh di timur dan tidak pula di barat.
~  Timur adalah tempat terbitnya matahari, simbolisasi ruh
~  Barat adalah tempat tempat terbenamnya matahari, simbolisasi jasad
~  Pohon taqwa tidak tumbuh di ruh atau di jasad, tapi tumbuh di nafs
Ketaqwaan tidak tumbuh di ruh, karena ruh merupakan realitas Allah dalam diri manusia, juga tidak tumbuh di jasad karena jasad tidak mampu menerima cahaya ruh. Hanya nafs (hakikat diri) yang mampu menyerap cahaya Allah melalui qalbu yang bersih.
Penjelasan di atas berusaha membumikan (memakai bahasa bumi) ayat-ayat simbolisasi tersebut untuk memudahkan (semoga tidak membingungkan) memahami maknanya. Namun di balik itu, makna-makna batin dan hakikat yang tersembunyi di baliknya masih amat luas untuk dikaji. Demikianlah kemahaluasan ilmu Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar